BThemes

Home » » Rektor UIA Mengkritik Tajam Rencana Bagi-Bagi alat Kontrasepsi

Rektor UIA Mengkritik Tajam Rencana Bagi-Bagi alat Kontrasepsi


Rektor Universitas Islam As-Syafi'iyah (UIA), Prof. Dr. Hj. Tutty Alawiyah AS., MA sangat kecewa dan mengkritik tajam rencana Kementerian Kesehatan membagi-bagikan alat kontrasepsi kepada kelompok seks

berisiko menularkan penyakit atau berisiko memicu kehamilan yang tidak direncanakan.Hj. Tutty Alawiyah AS mengaku sangat kecewa dengan adanya rencana Kementerian Kesehatan membagi-bagikan alat kontrasepsi kepada remaja atau kelompok seks berisiko menularkan penyakit atau berisiko memicu kehamilan yang tidak direncanakan. "Saya sangat kecewa. Menurut saya itu rencana yang tidak akan didukung oleh agama mana pun karena bisa menimbulkan penafsiran mendorong seks di luar nikah," kata putri K. H. Abdullah Syafi'i .

Pimpinan UIA yang juga mantan Menteri Negara Urusan Peningkatan Peran Wanita menjelaskan, cara yang lebih efektif yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk memberantas HIV/AIDS adalah dengan menyosialisasikan bahaya penyakit tersebut kepada seluruh masyarakat pada umumnya dan para remaja pada khususnya dan bukannya dengan membagi-bagikan alat kontrasepsi. "Jauhkan penyakit tersebut dengan cara preventif dengan meningkatkan moral bangsa dan karakter generasi muda bukan dengan cara membagikan alat kontrasepsi," papar Hj. Tutty Alawiyah.

Wanita putri Betawi itu juga menjelaskan, guru, pemerintah, media massa dan semua pihak harus ikut memerangi penyakit tersebut dengan melakukan sosialisasi bahaya HIV/AIDS juga meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan reproduksi. "Banyak cara yang bisa digunakan untuk mencegah dan memberantas HIV, cara yang lebih positif dan tidak kebarat-baratan. Yang penting bukan dengan cara membagikan alat kontrasepsi," ujar Tutty Alawiyah.

Rektor UIA yang lahir tahun 1942 itu menambahkan, pada saat ini arus globalisasi tengah gencar memasuki kehidupan bangsa dan mengancam karakter generasi muda. "Globalisasi bisa berdampak positif dan negatif, tapi masyarakat jangan lengah dan harus bisa menyaringnya sehingga arus globalisasi tidak menimbulkan dampak negatif," ujar Tutty Alawiyah.

Bahkan Rektor UIA menyebutkan jejaring sosial, sinetron, internet dan masih banyak lagi hal lainnya bisa menjadi media untuk "mempertontonkan" mengenai konten dewasa. Hal itu bisa mengakibatkan para remaja ingin mencoba seks bebas dan akhirnya menimbulkan dampak yang panjang. "Jadi yang paling penting adalah memperkuat moral dan karakter bangsa, bukannya dengan membagikan alat kontrasepsi," tegas Tutty Alawiyah.
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.


 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. BERITA GLOBAL - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger